Saturday, July 31, 2010

True Worshippers Youth Higher Deeper

Ini adalah cerita saya yang menghadiri konser True Worshippers Youth Live Recording berajuk Higher Deeper (untuk selanjutnya disebut #TWYHD ). Mungkin tulisan ini agak kurang penting bagi kalian, tapi ya sudahlah, saya cuman mau bercerita. :D

Bagian I: Persiapan

Setelah semalaman nggak tidur karena insomnia, akhirnya saya memutuskan buat tidur jam 9 pagi, dan menyetel alarm untuk berbunyi jam 1 siang. Waktu saya tidur agak kurang penting untuk diceritakan, karena saya pun sedang tertidur, jadi tidak ada yang bisa saya ceritakan.

Setelah saya bangun, saya mencoba untuk install Expansion pack untuk the Sims 3 dulu--walau berujung gagal.

Sekitar jam 2, saya mandi dan melakukan persiapan lainnya. Kemudian mengenakan celana jeans yang dibeli waktu PRJ dulu, namun baru sempat saya pakai sekarang. Rasanya agak ketat, apalagi selama ini saya sering memakai jeans yang longgar (banget), sampai-sampai jika saya tidak memakai ikat pinggang, jeans itu akan kedodoran.


Inilah jeans itu.. -3-


Kemudian saya mengenakan baju Google. Alasan saya mengenakan baju Google hari ini adalah karena waktu itu saya pernah ikut O2, dan Kak Kenny Go bilang dia suka, coz dia pendukung Google.

Dengan mengenakan Sneakers merah dan jaket kotak-kotak, disertai tas gendong ke mana-mana, saya pun pergi meninggalkan kost.

Bagian II: Pejalanan

Oke, karena saya terakhir makan jam 11 malam, saya memutuskan untuk makan dulu di jalan. Dan karena saya perginya langsung naek angkot ke Slipi Jaya (dan di daerah saya jarang tukang makanan), maka saya memutuskan untuk makan fast food saja di CL. Lagipula saya memang lagi mau ganti skin-nya Cherrin di situ juga. Btw, tahukah kamu kalo Cherrin dibaca menggunakan 'K'? Khérin, agak mirip dengan pelafalan 'Karen'.

Lalu untuk menunda lapar, saya tidak membeli Okky Jelly Drink yang goyang di perut, nahan lapar di lutut. Saya mampir dulu ke Alfamart untuk membeli roti dan NU Green Tea (terjemahan bebas: Yang Hijau Itu). Baru kemudian naik angkot M24 sampai Slipi Jaya.

Di angkkot itu, saya melihat sandal yang dipakai ibu-ibu dengan desain unik. Adapun saya lampirkan fotonya, dan apakah kalian tahu di mana letak unik dari desain sandal itu? :D


Sandal dengan desain unik.

Enough said. Setelah itu dari Slipi jaya saya naik 88 untuk menuju CL. Sesampainya di CL, waktu sudah menunjukan pukul 4. Saya langsung menuju KFC, karena mengganti skin Cherrin itu optional, kalo sekiranya nggak ada waktu, ditunda saja.

Karena saya sudah makan roti, jadi saya rasa, tidak akan kuat untuk makan menu biasa (1 potong ayam, 1 nasi, 1 gelas cola). Akhirnya saya memutuskan untuk memesan Oriental Bento saja--makanan yang sama yang saya beli waktu beli tiket TWYHD di GI.

Begitulah, saya makan sendirian di tengah hiruk pikuk ulang tahun anak kecil yang bernama Alyssa Subandono (yang saya dengar sih pokonya namanya Alisha atau yang mirip-mirip gitu lah namanya). Sempet juga mendengarkan permainan mereka, gajah duduk jerapah berdiri. Eh, jangan berpikiran aneh-aneh dulu. Maksudnya, kalo si kakak MC bilang, "gajah," lantas anak-anak harus segera duduk, sedangkan kalo si MC bilang, "jerapah," anak-anak harus segera berdiri.

Setelah selesai makan, waktu menunjukkan pukul setengah 5 kurang, jadi setelah itu saya langsung pergi ke SkinzIndo untuk menguliti Cherrin dan memasangkan tato untuk Cherrin.

Baiklah, bukan tato, hanya tato temporer.

Oke, saya mengaku, hanya stiker. --a


Inilah tato baru Cherrin.


Demikianlah, setelah itu saya keluar dari pintu utara--pertama kalinya saya keluar lewat situ. Kemudian menuju halte busway Jelambar. Waktu telah menunjukan pukul 5.

Dari Jelambar, saya naik busway ke Harmoni. Di dalam busway ini saya masih dapat duduk. Namun ketika sampai di Harmoni, saya langsung mengantri untuk pindah ke busway jurusan Blok M. Dari sinilah saya berdiri tanpa henti sampe kira-kira jam sepuluh nanti.

Sampai di Bundaran HI pukul 6 kurang. Rencana saya memang mau datang pagian supaya bisa dapat tempat di depan. Saya kira paling baru ada beberapa orang yang menunggu pintu dibuka. Ternyata sudah ada kerumunan orang yang mengantri. Wew! What a spirit!


Kerumunan orang-orang yang sudah datang sebelum saya.

Setelah mengantri kurang lebih setengah jam, akhirnya pintu dibuka. Dan walaupun saya tidak mengantri di depan, namun dapat juga tempat dekat panggung. Yang memisahkan saya dengan panggung hanya seorang gadis. Ya, saya dapat tempat kedua dari depan. :)

Pertamanya, semua orang berdiri dengan sabar, namun karena ada bebrapa orang yang duduk duluan, maka (hampir) semua orang pun duduk. Saya termasuk orang yang tidak duduk. Tokh saya datang bukan untuk duduk. :D


Orang-orang yang duduk menunggu konser.

Layar tidak menampilkan tweets dengan tag #TWYHD seperti yang dulu ditampilkan pada konser True Worshippers: Glory to Glory (#TWGTG) dan Sidney Mohede Concert: Louder Than Life (#LTL).

Musik-musik asik berisik terdengar. Di sebelah kanan saya ada segerombolan anak muda yang bermain Domikado dengan sangat berisik. --a Pun di sebelah kiri saya ada seorang gadis dan (mungkin) kekasihnya yang terlihat hi-class.

Adapun saya agak iri juga dengan kerumunan kiri kanan saya. Mereka datang bersama teman-teman dan kerabat-kerabat, mengobrol dan bermain-main, serta foto-foto sebelum konser dimulai. namun saya tidak bisa. Ya sudahlah, toh saya juga udah berjanji ada atau tidak teman, saya akan tetap pergi. Tujuan saya jelas, memuji dan menyembah, bukan sekedar ajang main-main sama teman.

Baiklah, kita akan masuk ke bagian ketiga, The Concert.

Bagian III: The Concert

Konser pun dimulai, seperti tipikal konser True Worshippers dari jaman Breathe, yaitu adanya instrumen opening. Kemudian muncullah singers satu per satu.

Sungguh, untuk kali ini saya kurang mengenal personil-personil yang tampil di atas panggung. Yang saya kenal paling Kenny Goh, Billy Simpson, Winny Jessica, Shelvia Hendoro, Ribka Yusuf Wijaya, dan beberapa yang mukanya pernah saya lihat di O2, tapi namanya saya tidak yakin. Sisanya tidak tahu sama sekali.


Yang mukanya blur, Kenny Goh. Yang bajunya belang-belang Shelvia Hendoro (kalo nggak salah). Yang di kanan, orang yang tau muka tapi nggak tau namanya.


Lampu yang menyorot ke saya.


Yang paling depan itu yang cuma tahu muka, tapi nggak tahu nama. Yang pegang gitar yang (kayaknya) namanya Billy Simpson, dan wanita yang di belakang itu Winny Jessica.

Demikianlah, pada lagu pertama saya tetap memakai tas gendong saya, namun karena agak mengganggu, saya akhirnya memutuskan untuk menaruh tas saya di pinggir panggung, karena di situ sudah ada juga beberapa yang manaruh tas mereka di situ.

Ketika sadar, sebelah kanan saya ada seorang pria yang bukan dari grup yang tadi main Domikado, dan penampilan pria ini mirip dengan Edo (Maria Edwardus Tri Hermanto). Betul-betul mirip. Dari model rambutnya, gaya-gaya berdirinya, kurusnya, tingginya, warna kulitnya, mulutnya, hidungnya, asli mirip. Kalem-kalemnya juga, betul-betul mencerminkan Edo di Elegy.

Sedangkan sebelah kiri saya sudah berganti sama seorang wanita mungil, dan ketika saya menengok ke bawah, ternyata dia juga mengenakan sepatu sneaker merah, sama seperti saya. Wanita yang kelihatannya hi-class sudah tergeser agak ke belakang.

Mengutip dari status facebook saya:
After all, God didn't let me worshiping alone. He sent a li'l angel that wore red sneakers--like me. We jumpd n danced together. #TWYHD :) Sayangnya nggak jadi kenalan sampe abis. -3-


Wanita mungil ini emang bersemangat sekali. Walau dia datang bersama temannya, tapi dia tidak asik sendiri (bedua) dengan temannya, tapi meni.kmati pujian dan penyembahan. Saya merasa ada kemiripan antara saya dan dia. Yang dengan bebasnya melompat--bahkan beberapa kali waktu worship kami melompat--, menari, bernyanyi, dan bermazmur ketika interlude lagu. Si "Edo" malah kebalikannya, dia lebih ke tipe pengamat.

Walau saya berangkat sendirian, tapi saya nggak merasa sendirian, karena ada teman buat heboh. Khan agak gimana juga heboh sendirian kalau kiri kanan kayak tipe si "Edo".

Benar-benar merasa amazed oleh kejadian tersebut. Kenapa bisa ada orang yang hebohnya sama, yang kebetulan menggunakan sepatu jenis dan warna sama, ditaruh di sebelah saya. Saya tau Tuhan turut bekerja supaya saya nggak merasa kesepian. :)

Oke, balik lagi ke panggung.

Sempat terbengong juga, karena ada beberapa lagu yang ternyata nggak sempat di-upload ke YouTube, jadinya ya terdengar asing di telinga saya. Namun semua itu nggak menyurutkan saya untuk memberikan totalitas tenaga malam kemarin.

Banyak lagu baru yang dinyanyikan kemarin. Beberapa demonya dapat kalian lihat di http://youtube.com/TWYouthTV . Selain lagu baru, dinyanyikan juga beberapa lagu lama mereka, seperti, 'Jadi Seperti-Mu,' dan, 'Raja s'gala raja'. Tidak seperti konser TWGTG, konser ini tidak begitu banyak menyanyikan lagu lama.

Salah satu lagu baru yang menjadi favorit saya, yang sampai sekarang betul-betul hapal liriknya adalah, 'Above All Things'. Liriknya demikian:

In You, there is forgiveness
In forgiveness, there is love
In love, there is a meaning
In meaning, there is a purpose

Chorus
To worship You
to worship You
to lift up Your name high
above all things

Bridge
Your love is above everything I am
is above all that I can say
and above all that will remain


Desain panggungnya sangat menarik, saya suka. Terutama backdrop yang terdiri dari lampu-lampu neon yang dipasang menyilang. Lampu-lampu tersebut berganti-ganti warna dan berkedap-kedip.

Yang unik di konser ini, di salah satu lagu worship, ketika lagu tersebut memasuki interlude yang sepi, drummer-nya berganti, kemudian reprise lagu yang tadi. Dan seterusnya, drummer ini yang menggantikan drummer pertama sampai konser selesai.

Sebenarnya saya sudah tahu bahwa drummer di konser ini ada dua orang, dari tweet @AndreHermanto , drummer top-nya TW. Jadi, substitusi ini memang sudah direncanakan sejak awal.

Worship Leader di konser ini ada 5 orang--ya, lima orang--, yang bergantian dalam memimpin pujian, dengan Kenny Goh sebagai Lead Worship Leader. Kelima Worship Leaders tersebut adalah Kenny Goh, Billy Simpson, Ribka Yusuf Wijaya, Shelvia Hendoro, dan satu orang lagi yang saya tidak tahu namanya (lihat foto di atas).

Lagu demi lagu pun selesai. Semua lagu telah selesai dinyanyikan. Namun, karena ada kesalahan, maka lagu 'Above All Things' harus diulang. Konser ini merupakan konser live recording dengan lagu yang harus diulang terbanyak yang pernah saya ikuti. Tentu saja, saya hanya pernah mengikuti dua konser live recording sebelum konser yang ini. :D

Adapun selain lagu 'Above All Things,' ada satu lagu lagi yang harus diulang. Kali ini lagu yang diulang adalah lagu praise, judulnya, 'Kau Terhebat.' Salah satu lagu yang paling saya suka juga. yah, kurang lebih bisa disetarakan dengan lagu, 'Bersorak-sorai' dari TWGTG. Sesudah lagu itu, panitia kembali naik ke panggung dan mengabarkan pada Kenny Goh bahwa ada satu lagu lagi yang harus diulang. Namun karena kesalahan teknis, akhirnya lagu tersebut tidak dimulai-mulai. Pun Worship Leader (saya lupa waktu itu yang jadi Worship Leader Shelvia Hendoro atau Ribka) sudah kehabisan kata-kata, maka kami menyanyikan lagu, 'Allah Perkasa'. Dan setelah menyanyikan lagu tersebut, lagu yang tadinya harus diulang entah mengapa tidak jadi diulang.

Hadirin pun meminta encore (buat yang nggak tau encore, itu loh, kalo habis konser khan suka ada yang teriak-teriak, "lagi, lagi," atau, "we want more! We want more!"), namun pihak produser tidak mengijinkan. Akhirnya lampu panggung dimatikan, dan musik kembali dipasang, sebagai tanda konser itu telah selesai.

Bagian IV: Pascakonser


Panggung setelah konser selesai.


Saya mengira, seperti biasa, setelah konser artis akan 'disembunyikan' di belakang panggung. Namun karena lebih ke acara kekeluargaan, para performer pun turun dari panggung, dan melakukan meet and greet. Foto-foto pun terjadi.

Suasana sehabis konser mirip dengan suasana sehabis kebaktian biasa. Para jemaat ada yang tidak buru-buru pulang, namun beramah tamah dengan teman atau dengan performer. Begitulah, betul-betul seperti sehabis kebaktian O2 biasa. Para performer turun dari panggung dan hura-hura bersama.


Suasana sehabis konser.

Pertama kali yang saya datangi adalah Kenny Goh, karena dia adalah pria yang paling ramah di O2. Beberapa kali waktu saya datang o2, malah dia yang menyapa saya duluan. :) Makanya saya merasa nyaman di O2.

Saat saya datangi, Kenny Goh sedang melayani permintaan foto dari beberapa orang. Dan ketika selesai, saya datangi, dan dia yang melihat saya langsung memberi friendly hug dan berkata, "the biggest supporter." Wah senangnya dipuji. :D Setelah itu saya foto bareng dia. Saya juga sempat berfoto bareng Anndre Hermanto dan Winny Jessica.


Me + Kenny Goh


Me + Andre hermanto


Me + Winny Jessica.

Sungguh, satu-satunya hal yang bikin saya malas foto-foto adalah bahwa saya datang sendirian. Artinya, jika saya difoto dengan si performer, maka siapa yang memfoto? Kalau pergi bersama teman khan bisa gantian foto.

Sebelum pulang, saya sempat melihat CD 'All Things New International Version', yang berisi lagu-lagu dari album 'All Things New' dalam Bahasa Inggris semua.

Bagian V: Pulang

Kelihatannya bagian ini sudah tidak seru, maka akan saya ceritakan dengan singkat saja.

Saya pikir sudah pukul 10 malam, karena di tiket ditulis acara dari jam 7 sampai jam 10, dan produser sudah tidak memberikan kesempatan encore karena waktu sudah habis. Namun ternyata masih jam setengah sepuluh kurang. Akhirnya saya seperti biasa naik busway dari halte Bundaran HI, kemudian transit di Harmoni. Ketika di busway dari Bundaran HI, saya tidak mendapat duduk, namun ketika di busway jurusan Kalideres, saya mendapat duduk, sekaligus mengakhiri perjuangan berdiri saya.

Demikianlah, saya turun di halte Grogol, dan kemudian melanjutkan naik 91, sampai di pertigaan Batu Sari. Dari situ saya jalan sampai kost. Sempat juga membeli nasi goreng untuk makan malam. Di tukang nasi goreng itulah saya merangkai kata untuk dijadikan tweet dan status facebook seperti yang tertera di atas.

Demikianlah saya sampai kost sekitar jam setengah 12, dan langsung upload foto, dan memulai tulisan ini. Pun karena internet yang kurang bersahabat, baru sekarang saya dapat menyelesaikan tulisan ini.


Demikianlah cerita perjalanan saya. What a great day! :)

(Mungkin saya memang tidak cocok menulis diari, karena kalau menulis diari, bakal ngalor ngidul dan menjadi panjang sekali. :D )