Friday, June 20, 2014

Dengan Senyum di Bibir, dan Kehampaan di Hati

Halo. Ga kerasa udah beberapa tahun sejak gue ga nulis di blog ini lagi. Heheh. Mungkin abis ini juga gue bakal ngilang lagi dari blog ini.

Kenapa gue bisa balik lagi ke blog ini? Here are the steps:

1. Seperti biasa, nonton YouTube di waktu kuota malam aktif.
2. Nonton video dari WatchMojo.com yang judulnya 10 Ultimade Decade Defining Song (or something like that)
3. Ada lagu Bohemian Rhapsody.
4. Tiba-tiba teringat performance UKM Band dan Paduan Suara (kalo ga salah Swaranapala. Tapi keknya itu nama UKM Pencinta Alam. Jadi keknya bukan itu namanya. Ahahah.) yang bawain lagu tersebut pas Inagurasi Binusian 2012.
5. Search tentang Inagurasi tahun 2008 tersebut, berharap ada yg mengabadikan performance tersebut.
6. Ternyata ga ada.
7. Teringat performance Endah n Rhesa di HTTP (Himti Togetherness and Top Performance) (ya, namanya maksa banget) tahun 2008 yang membuat gue mengenal dan menyukai Endah n Rhesa
9. Search di google mengenai performance itu.
10. Nemunya malah blog Binusian juga.
11. Teringat kalo gue juga pernah punya blog sendiri, yakni blog ini.
12. Dan lu baru sadar kalo step nomor 8 itu ga ada.

Akhirnya jadi baca-baca isi dari blog ini. Nostalgia sebagian dari kisah gue waktu kuliah.
Damn! Now I'm feeling nostalgic already.

Buat semua yang masih sekolah or kuliah, nikmatin masa-masa itu. Serius. Kalo kayak gue sekarang, udah ga bisa balik lagi ke masa-masa tersebut, walau pengen.

Tadi pagi pas gue mau balik kerja, terlintas, "pengen ih maen ke Binus lagi."
Tapi kemudian gue sadar, kalo "Binus gue" itu udah ga ada. Eits, bukan maksudnya gedung Binus itu udah ga ada or diancurin. Tapi, "Binus" yang gue hidupi, yang gue jalani udah ga ada. Walau gue pergi ke Binus sekarang, semua udah ga sama. Sekali lagi, bukan masalah bangunannya udah berubah--well, emang bangunannya pasti udah ada yang berubah--, tapi "feel"-nya udah beda.

Oke, gue bisa ke Binus sekarang. Tapi teman-teman kuliah gue udah ga ada di situ--walau ada juga yang kerjanya di Binus. Udah ga ada lagi dosen yang harus gue temui. Udah ga ada lagi kelas yang harus gue hadiri. Ga ada lagi pelajaran yang harus gue kejar. Ga ada lagi perasaan waswas takut telat. Ga ada lagi pintu yang waktu dibuka, gue disambut dengan wajah-wajah familiar. Udah ga ada lagi status gue sebagai mahasiswa.

Ga ada kosan yang gue bisa dekami dengan nyaman. Ga ada bangun siang dan seharian di kamar internetan. Ga ada lagi makan nasi padang enam ribu rupiah karena uang sudah habis. Ga ada lagi nyari makan di tengah malam buta. Ga ada lagi niat ngebersihin kamar kosan yang datang cuma beberapa kali selama 3 tahun.

Masih banyak hal yang ga bisa balik lagi, yang sekarang cuma bisa duduk manis di dalam benak gue.

Beberapa bulan sekali memang gue suka ngadain kumpul-kumpul bareng temen kuliah, tapi semuanya ga sama. Beda dengan apa yang gue alami waktu masih kuliah dulu.

The experience.

Gedungnya mungkin masih ada. Teman-temannya mungkin masih ada. Tapi experience-nya ga bakal terulang lagi.

Damn. Gue awalnya memulai tulisan ini bukan buat nostalgia begini. Entah kenapa malah jadi nostalgia gini. Hmm.

Tulisan-tulisan di blog ini mungkin cuma secercah pengalaman yang pernah gue alami waktu masih kuliah dulu. Mungkin suatu saat nanti gue akan membaca kembali blog ini dan mengarungi waktu kembali ke masa kuliah dulu. Perjalanan yang manis. Memori yang manis, tapi juga mengandung sesuatu yang pahit--yakni kenyataan bahwa 3,5 tahun itu sudah berlalu dan tak bisa diulang.


Blog gue ini mungkin ga bermanfaat buat orang lain. Bagi orang lain mungkin ini hal ga penting.
Tapi, ya sesuai nama blog ini, ini hanya Catatan Kecil LF.

Thursday, July 5, 2012

Cara Buat #AutoPromote RYM

1. Buka ini >> http://twitterfeed.com/

2. Sign Up dulu. Gue rasa kalian ga perlu diajarin buat sign up kan? :D

3. Kalo udah, nanti keluar page New Feed

4. Feed name isiin apa aja. Ga penting.

5. Bawahnya (Blog URL bla bla bla) isiin ini >> http://pipes.yahoo.com/pipes/pipe.run?_id=84435aa298f5904c7223c8fdaffc0f05&_render=rss

6. Pastiin Active udah kecentang

7. Buka Advanced Setting

8. Update Frequency itu seberapa sering lu mau nge-promote-nya. Kalo gue sih pilihnya setiap 1 jam sekali. Soalnya kalo setiap 30 menit sekali nanti dibilang spamming. :D

9. Post up to dipilih 1 aja.

10. Di Post Content, Include pilih title only. Post link-nya jangan dicentang. Sisanya biarin aja. Lanjut ke step 2.

11. Di halaman Feed Publishing, Available Services pilih twitter. Trus lu pencet tombol Authenticate Twitter Using OAuth.

12. Kalo twitter-nya udah login, tinggal klik Allow. Kalo belom ya login dulu.

13. Balik lagi ke Feed Publishing.

14. Walau lu liat di situ bisa post ke FB juga, jangan dipilih. Soalnya yang gue buat ini khusus buat twitter.

15. Pencet All Done! Selesai.



Notes:

- Walau dipilihnya 1 jam sekali, tapi bisa aja nantinya ga tepat 1 jam sekali. Harap dimaklum.

- Kalau mau bikin twitter RYM, gue juga bisa buat supaya kita auto-retweet dan auto-post ke FB.

Saturday, September 18, 2010

Hal-hal yang diramalkan akan terjadi di tahun 2014

Hal-hal ini diramalkan akan terjadi di tahun 2014 nanti:



1. Busway akan ditiadakan. Jalur Busway akan dipakai menjadi jalur khusus pejabat.



2. Linux akan menutup OpenSource-nya dan jadi berbayar. Sedang pengguna OS bajakan akan langsung dihukum mati.



3. Megawati akan berdamai dengan oposisinya, SBY, dan menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2014. Namun yang nantinya akan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden adalah pasangan Joyuun dan Sohee.



4. iPhone 4 nggak lagi diminati. MiTO, ti-Phone, dan merek-merek sejenis akan merajai dunia telepon selular, bahkan melebihi BB dan iPhone. BB bakal didiskon besar-besaran karena nggak laku.



5. Kangen Band, ST12, D'Masiv, dan band-band serupa akan merajai belantika permusikan Indonesia. Sedangkan, Padi, Nidji, dan band-band sejenis kembali ke Indie Label karena Mayor Label sudah tidak mau mengontrak mereka karena mengakibatkan kerugian.



6. C.I.N.T.A akan menjadi salah satu lagu nasional dan lagu wajib.



7. Tulisan alay akan dibakukan. EYD akan diperbaharui menjadi ejaan alay.



8. Musik techno tidak lagi terdengar di klub-klub malam, berganti dengan lagu-lagu pop melayu.



9. World Cup akan diadakan di Indonesia, dan Mau Dibawa ke Mana akan menjadi Official Theme Song-nya.



10. Film Menculik Miyabi the Sequel akan mendapat standing ovation saat mendapatkan Grammy Awards.



11. Celana seragam SMA wajib menggunakan model pensil.



12. Uang pecahan 200 ribu akan dibuat, dengan foto Shinta dan Jojo sebagai gambar pahlawan nasionalnya.



13. Jakarta akan menjadi kota stress, karena semua tempat hiburan--baik mesum maupun tidak--ditutup secara paksa oleh ormas-ormas tertentu.



14. Cinta Fitri meluncurkan season 76.



15. DahSyat akan memiliki channel TV sendiri, seperti layaknya MTV.



16. Para penyanyi solo akan sibuk membuat atau mencari band.



17. Agnes Monica akan beralih ke musik rohani, karena karirnya di industri musik sudah diserobot band-band yang disebut di atas.



18. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah, kalo nggak salah) akan diganti menjadi SUSIS.



19. Tifatul Sembiring akan memblokir 99% dari situs yang ada, termasuk twitter, myspace, dan facebook.



20. Karena alasan di atas, Friendster akan kembali berjaya.



21. Fiber Optic akan menjangkau seluruh Indonesia, bahkan sampai pelosok-pelosok desa.



22. Seluruh penyedia jaringan ponsel akan bersatu dan membuat satu operator dengan jaringan yang sangat bagus dan harga yang sangat murah.





Bersiaplah kawan, 4 tahun itu bukan waktu yang sebentar.



(ditulis dan diramal-ramal oleh Lutris Adriadi, beberapa dicontek dari situs lain dengan perubahan)

Thursday, September 16, 2010

Mitos atau Fakta tentang Batere Ponsel

Tulisan ini adalah hasil perbincangan gue dengan beberapa orang kawan di waktu, tempat, dan kesempatan yang berbeda-beda. Jadi tulisan ini belom tentu bener, tapi nggak ada salahnya buat dibagiin buat bahan pertimbangan dan pemikiran lo orang aja.Here goes:


1. Hape kudu di-charge sampe penuh baru boleh dicabut, kalo nggak batterenya bisa nge-drop.



Menurut gue dan seorang kawan gue, kabar tersebut hanya mitos. Battere nggak harus diisi sampe penuh, dan kalo nggak penuh nggak bakal bikin battere nge-drop. Yang penting jangan nge-charge hape sebentar-sebentar. Misalkan baru nge-charge semenit udah dicabut lagi (seperti yang biasa dilakukan tukang hape kalo kita baru beli hape n charger-nya dites). Ini malah yang ngebuat hape jadi drop. Jadi kalo misalkan udah nge-charge agak lama, n ternyata belom penuh, hape boleh dicabut walau batterenya belom penuh. Itu nggak bakal nebuat battere jadi nge-drop.



2. Begitu battere penuh, hape harus langsung dicabut. Kalo udah penuh tapi tetep dicolok bakal mengakibatkan battere nge-drop.


Dulu gue pake hape K500i dan biasa gue charge sambil tidur. Nggak ada pengurangan performa battere yang signifikan.Lalu gue ganti sama N 6600, dan karena gue pikir K500i gue aja nggak apa-apa di-charge sambil dibawa tidur, akhirnya gue melakukan hal yang sama. Dan hoopla, dalam beberapa hari battere gue udah nge-drop. Lama-lama tuh battere jadi melendung jah. --aDari perbincangan singkat yang gue lakukan bareng temen gue, kami berkesimpulan bahwa (entah di charger-nya, entah di hape-nya) ada semacam 'stopper' yang menghentikan usaha pengisian ke dalam battere. Tapi teknologi itu (mungkin) nggak di semua jenis hape ada.



3. Kalo hape baru beli, charge selama 4 jam walau battere-nya udah penuh.


Nggak cuman hape sih, tapi banyak barang elektronik yang ngegunain battere yang bisa charge katanya harus melakukan hal ini.Ada beberapa spekulasi dari temen-temen gue mengenai hal ini. Inilah kira-kira pendapat mereka:
a. Itu akal-akalannya tukang hape aja, biar nanti batterenya cepet nge-drop (mengasumsikan poin no. 2 itu fakta).
b. Supaya nanti batterenya mengeluarkan potensi maksimalnya.
c. Khan biasanya barang elektronik waktu beli ada baterenya setengah. Abisin itu dulu, baru charge sampe penuh.
d. Charge aja sampe penuh.
e. Nggak perlu dilakukan, tapi memang waktu pertama-tama kali dipake, rasanya batterenya kaya nge-drop, tapi kira-kira seudah pengisian ketiga, baru kemampuan asli batterenya keluar.



Pendapat gue sendiri, gue seh percaya ma buku petunjuk. Dan rasanya di User Guide W508 gue nggak ada anjuran untuk melakukan itu.Tapi juga, rasa-rasanya sih gue pernah baca anjuran itu entah di buku petunjuk mana. Entah itu khayalan atau ingatan gue. :D


Lagipula, hape baru, rasanya gatel kalo di-charge lama-lama. Seudah penuh rasanya pengen cepet maenin lagi. :D



4. Kalo nge-charge hape jangan dimaenin dan kalo bisa dalam keadaan mati.


Pernyataan ini bagi gue adalah mitos. Soalnya di User Guide W508 gue, ada tertulis kalo waktu nge-charge, kita tetep boleh menggunakan hape itu. Lagipula, di jaman sekarang, ada ya orang yang bisa sengaja matiin hape waktu nge-charge? :p



5. Battere harus kosong dulu baru boleh di-charge. Kalo masih ada sisa dayanya terus di-charge, bisa ngerusak battere.


Ini juga sayangnya mitos. Boleh-boleh aja nge-charge waktu masih ada sisa daya di dalem battere-nya.



6. Hape kalo battere-nya kalo kosong banget, pas nge-charge emang layarnya nggak nyala sama sekali. Seudah berapa lama baru layarnya nyala n nampilin kaya biasa nge-charge.


Pernyataan ini betul. Jadi jangan kaget kalo waktu kamu nge-charge layarnya mati terus seakan-akan nggak mengisi.Tapi mengosongkan battere sekosong-kosongnya adalah tindakan yang SALAH. Kalo battere udah kosong n hape otomatis shut down sendiri, jangan coba-coba dinyalain lagi. Beberapa orang ada khan yang kalo hape batterenya udah abis n mati sendiri, dinyalain lagi. Beberapa menit nyala, terus nanti mati sendiri lagi, truz dipaksa nyala lagi, truz mati sendiri lagi. Berulang-ulang sampe akhirnya hape bener-bener nggak bisa nyala. Jangan lakukan itu! Itu ngebuat battere jadi nge-drop.Kalo hape udah mati sendiri karena kehabisan batere, biarkan dia beristirahat. Jangan ambil resiko nyalain lagi cuman demi ngirim SMS, "iIaNk...haPe AqUwh mATi.....nNt zA xMx'an'a LaaGiieHh....MwAkkZ..." Mending pinjem hape temen n kalo dia pelit bayar aja cepe buat 1 SMS.



7. Charger kudu dilepas dari stop kontak kalo nggak lagi nge-charge.


Bokap gue sering bilang gitu. Dulu seh gue nggak percaya, tapi sejak beberapa bulan lalu W508 gue upgrade software sambil maen Dokapon Kingdom di kamar si Trysandi bareng si Steven dan Fransisco, akhirnya gue percaya (walau sampe sekarang kadang suka lupa or males.. :p). Soalnya kalo kita beres nge-charge, di layar W508 gue langsung keluar tulisan yang intinya suruh kita cabut charger dari soket, demi hemat energi. Btw, W508 gue namanya Cherrin dan dilafalkan seperti Kerrin loh! :D



8. Di hape Nokia tipe tertentu ada kombinasi tombol yang kalo dipencet waktu battere kita abis, bisa ngeluarin battere cadangan sebanyak 50% dari battere biasa.


Gue pernah baca tentang hal ini di blog orang, tapi karena hape gue bukan Nokia, jadi gue nggak ingetin kombinasinya. :pEntah ini betul atau bohong, yang pasti gue mau share aja. :D





Kutipan dari User Guide Cherrin yang gue pakai untuk melandasi pendapat gue tentang poin 1, 4, 5:


"You can use your phone while it is charging. You can charge the battery at any time and for more or less than 2.5 hours. You can interrupt the charging without damaging the battery."

--User Guide W508 halaman 6, 'Charging the battery.'



atau dalam bahasa Indonesianya:


"Anda dapat menggunakan telepon ketika baterai sedang diisi. Baterai dapat diisi setiap saat selama lebih atau kurang dari 2,5 jam. Anda dapat menghentikan pengisian meskipun belum selesai tanpa menyebabkan kerusakan pada baterai."

--Buku Panduan W508 halaman 7, 'Mengisi daya baterai.'




Terserah lo mau percaya atau nggak sama pendapat-pendapat di atas, yang pasti ini buah pikiran gue dan beberapa kawan gue. Untuk kebenarannya nggak bisa gue jamin. Semuanya kembali ke jenis hape dan kepercayaan masing-masing. Kesimpulannya, baca buku panduan kalo beli hape. :)) Buku panduan banyak berisi informasi yang berguna loh.


Kalo ada yang mau berkomentar atau nambahin poin-poin baru, silakan. Nanti gue update lagi tulisan ini. :)

Saturday, July 31, 2010

True Worshippers Youth Higher Deeper

Ini adalah cerita saya yang menghadiri konser True Worshippers Youth Live Recording berajuk Higher Deeper (untuk selanjutnya disebut #TWYHD ). Mungkin tulisan ini agak kurang penting bagi kalian, tapi ya sudahlah, saya cuman mau bercerita. :D

Bagian I: Persiapan

Setelah semalaman nggak tidur karena insomnia, akhirnya saya memutuskan buat tidur jam 9 pagi, dan menyetel alarm untuk berbunyi jam 1 siang. Waktu saya tidur agak kurang penting untuk diceritakan, karena saya pun sedang tertidur, jadi tidak ada yang bisa saya ceritakan.

Setelah saya bangun, saya mencoba untuk install Expansion pack untuk the Sims 3 dulu--walau berujung gagal.

Sekitar jam 2, saya mandi dan melakukan persiapan lainnya. Kemudian mengenakan celana jeans yang dibeli waktu PRJ dulu, namun baru sempat saya pakai sekarang. Rasanya agak ketat, apalagi selama ini saya sering memakai jeans yang longgar (banget), sampai-sampai jika saya tidak memakai ikat pinggang, jeans itu akan kedodoran.


Inilah jeans itu.. -3-


Kemudian saya mengenakan baju Google. Alasan saya mengenakan baju Google hari ini adalah karena waktu itu saya pernah ikut O2, dan Kak Kenny Go bilang dia suka, coz dia pendukung Google.

Dengan mengenakan Sneakers merah dan jaket kotak-kotak, disertai tas gendong ke mana-mana, saya pun pergi meninggalkan kost.

Bagian II: Pejalanan

Oke, karena saya terakhir makan jam 11 malam, saya memutuskan untuk makan dulu di jalan. Dan karena saya perginya langsung naek angkot ke Slipi Jaya (dan di daerah saya jarang tukang makanan), maka saya memutuskan untuk makan fast food saja di CL. Lagipula saya memang lagi mau ganti skin-nya Cherrin di situ juga. Btw, tahukah kamu kalo Cherrin dibaca menggunakan 'K'? Khérin, agak mirip dengan pelafalan 'Karen'.

Lalu untuk menunda lapar, saya tidak membeli Okky Jelly Drink yang goyang di perut, nahan lapar di lutut. Saya mampir dulu ke Alfamart untuk membeli roti dan NU Green Tea (terjemahan bebas: Yang Hijau Itu). Baru kemudian naik angkot M24 sampai Slipi Jaya.

Di angkkot itu, saya melihat sandal yang dipakai ibu-ibu dengan desain unik. Adapun saya lampirkan fotonya, dan apakah kalian tahu di mana letak unik dari desain sandal itu? :D


Sandal dengan desain unik.

Enough said. Setelah itu dari Slipi jaya saya naik 88 untuk menuju CL. Sesampainya di CL, waktu sudah menunjukan pukul 4. Saya langsung menuju KFC, karena mengganti skin Cherrin itu optional, kalo sekiranya nggak ada waktu, ditunda saja.

Karena saya sudah makan roti, jadi saya rasa, tidak akan kuat untuk makan menu biasa (1 potong ayam, 1 nasi, 1 gelas cola). Akhirnya saya memutuskan untuk memesan Oriental Bento saja--makanan yang sama yang saya beli waktu beli tiket TWYHD di GI.

Begitulah, saya makan sendirian di tengah hiruk pikuk ulang tahun anak kecil yang bernama Alyssa Subandono (yang saya dengar sih pokonya namanya Alisha atau yang mirip-mirip gitu lah namanya). Sempet juga mendengarkan permainan mereka, gajah duduk jerapah berdiri. Eh, jangan berpikiran aneh-aneh dulu. Maksudnya, kalo si kakak MC bilang, "gajah," lantas anak-anak harus segera duduk, sedangkan kalo si MC bilang, "jerapah," anak-anak harus segera berdiri.

Setelah selesai makan, waktu menunjukkan pukul setengah 5 kurang, jadi setelah itu saya langsung pergi ke SkinzIndo untuk menguliti Cherrin dan memasangkan tato untuk Cherrin.

Baiklah, bukan tato, hanya tato temporer.

Oke, saya mengaku, hanya stiker. --a


Inilah tato baru Cherrin.


Demikianlah, setelah itu saya keluar dari pintu utara--pertama kalinya saya keluar lewat situ. Kemudian menuju halte busway Jelambar. Waktu telah menunjukan pukul 5.

Dari Jelambar, saya naik busway ke Harmoni. Di dalam busway ini saya masih dapat duduk. Namun ketika sampai di Harmoni, saya langsung mengantri untuk pindah ke busway jurusan Blok M. Dari sinilah saya berdiri tanpa henti sampe kira-kira jam sepuluh nanti.

Sampai di Bundaran HI pukul 6 kurang. Rencana saya memang mau datang pagian supaya bisa dapat tempat di depan. Saya kira paling baru ada beberapa orang yang menunggu pintu dibuka. Ternyata sudah ada kerumunan orang yang mengantri. Wew! What a spirit!


Kerumunan orang-orang yang sudah datang sebelum saya.

Setelah mengantri kurang lebih setengah jam, akhirnya pintu dibuka. Dan walaupun saya tidak mengantri di depan, namun dapat juga tempat dekat panggung. Yang memisahkan saya dengan panggung hanya seorang gadis. Ya, saya dapat tempat kedua dari depan. :)

Pertamanya, semua orang berdiri dengan sabar, namun karena ada bebrapa orang yang duduk duluan, maka (hampir) semua orang pun duduk. Saya termasuk orang yang tidak duduk. Tokh saya datang bukan untuk duduk. :D


Orang-orang yang duduk menunggu konser.

Layar tidak menampilkan tweets dengan tag #TWYHD seperti yang dulu ditampilkan pada konser True Worshippers: Glory to Glory (#TWGTG) dan Sidney Mohede Concert: Louder Than Life (#LTL).

Musik-musik asik berisik terdengar. Di sebelah kanan saya ada segerombolan anak muda yang bermain Domikado dengan sangat berisik. --a Pun di sebelah kiri saya ada seorang gadis dan (mungkin) kekasihnya yang terlihat hi-class.

Adapun saya agak iri juga dengan kerumunan kiri kanan saya. Mereka datang bersama teman-teman dan kerabat-kerabat, mengobrol dan bermain-main, serta foto-foto sebelum konser dimulai. namun saya tidak bisa. Ya sudahlah, toh saya juga udah berjanji ada atau tidak teman, saya akan tetap pergi. Tujuan saya jelas, memuji dan menyembah, bukan sekedar ajang main-main sama teman.

Baiklah, kita akan masuk ke bagian ketiga, The Concert.

Bagian III: The Concert

Konser pun dimulai, seperti tipikal konser True Worshippers dari jaman Breathe, yaitu adanya instrumen opening. Kemudian muncullah singers satu per satu.

Sungguh, untuk kali ini saya kurang mengenal personil-personil yang tampil di atas panggung. Yang saya kenal paling Kenny Goh, Billy Simpson, Winny Jessica, Shelvia Hendoro, Ribka Yusuf Wijaya, dan beberapa yang mukanya pernah saya lihat di O2, tapi namanya saya tidak yakin. Sisanya tidak tahu sama sekali.


Yang mukanya blur, Kenny Goh. Yang bajunya belang-belang Shelvia Hendoro (kalo nggak salah). Yang di kanan, orang yang tau muka tapi nggak tau namanya.


Lampu yang menyorot ke saya.


Yang paling depan itu yang cuma tahu muka, tapi nggak tahu nama. Yang pegang gitar yang (kayaknya) namanya Billy Simpson, dan wanita yang di belakang itu Winny Jessica.

Demikianlah, pada lagu pertama saya tetap memakai tas gendong saya, namun karena agak mengganggu, saya akhirnya memutuskan untuk menaruh tas saya di pinggir panggung, karena di situ sudah ada juga beberapa yang manaruh tas mereka di situ.

Ketika sadar, sebelah kanan saya ada seorang pria yang bukan dari grup yang tadi main Domikado, dan penampilan pria ini mirip dengan Edo (Maria Edwardus Tri Hermanto). Betul-betul mirip. Dari model rambutnya, gaya-gaya berdirinya, kurusnya, tingginya, warna kulitnya, mulutnya, hidungnya, asli mirip. Kalem-kalemnya juga, betul-betul mencerminkan Edo di Elegy.

Sedangkan sebelah kiri saya sudah berganti sama seorang wanita mungil, dan ketika saya menengok ke bawah, ternyata dia juga mengenakan sepatu sneaker merah, sama seperti saya. Wanita yang kelihatannya hi-class sudah tergeser agak ke belakang.

Mengutip dari status facebook saya:
After all, God didn't let me worshiping alone. He sent a li'l angel that wore red sneakers--like me. We jumpd n danced together. #TWYHD :) Sayangnya nggak jadi kenalan sampe abis. -3-


Wanita mungil ini emang bersemangat sekali. Walau dia datang bersama temannya, tapi dia tidak asik sendiri (bedua) dengan temannya, tapi meni.kmati pujian dan penyembahan. Saya merasa ada kemiripan antara saya dan dia. Yang dengan bebasnya melompat--bahkan beberapa kali waktu worship kami melompat--, menari, bernyanyi, dan bermazmur ketika interlude lagu. Si "Edo" malah kebalikannya, dia lebih ke tipe pengamat.

Walau saya berangkat sendirian, tapi saya nggak merasa sendirian, karena ada teman buat heboh. Khan agak gimana juga heboh sendirian kalau kiri kanan kayak tipe si "Edo".

Benar-benar merasa amazed oleh kejadian tersebut. Kenapa bisa ada orang yang hebohnya sama, yang kebetulan menggunakan sepatu jenis dan warna sama, ditaruh di sebelah saya. Saya tau Tuhan turut bekerja supaya saya nggak merasa kesepian. :)

Oke, balik lagi ke panggung.

Sempat terbengong juga, karena ada beberapa lagu yang ternyata nggak sempat di-upload ke YouTube, jadinya ya terdengar asing di telinga saya. Namun semua itu nggak menyurutkan saya untuk memberikan totalitas tenaga malam kemarin.

Banyak lagu baru yang dinyanyikan kemarin. Beberapa demonya dapat kalian lihat di http://youtube.com/TWYouthTV . Selain lagu baru, dinyanyikan juga beberapa lagu lama mereka, seperti, 'Jadi Seperti-Mu,' dan, 'Raja s'gala raja'. Tidak seperti konser TWGTG, konser ini tidak begitu banyak menyanyikan lagu lama.

Salah satu lagu baru yang menjadi favorit saya, yang sampai sekarang betul-betul hapal liriknya adalah, 'Above All Things'. Liriknya demikian:

In You, there is forgiveness
In forgiveness, there is love
In love, there is a meaning
In meaning, there is a purpose

Chorus
To worship You
to worship You
to lift up Your name high
above all things

Bridge
Your love is above everything I am
is above all that I can say
and above all that will remain


Desain panggungnya sangat menarik, saya suka. Terutama backdrop yang terdiri dari lampu-lampu neon yang dipasang menyilang. Lampu-lampu tersebut berganti-ganti warna dan berkedap-kedip.

Yang unik di konser ini, di salah satu lagu worship, ketika lagu tersebut memasuki interlude yang sepi, drummer-nya berganti, kemudian reprise lagu yang tadi. Dan seterusnya, drummer ini yang menggantikan drummer pertama sampai konser selesai.

Sebenarnya saya sudah tahu bahwa drummer di konser ini ada dua orang, dari tweet @AndreHermanto , drummer top-nya TW. Jadi, substitusi ini memang sudah direncanakan sejak awal.

Worship Leader di konser ini ada 5 orang--ya, lima orang--, yang bergantian dalam memimpin pujian, dengan Kenny Goh sebagai Lead Worship Leader. Kelima Worship Leaders tersebut adalah Kenny Goh, Billy Simpson, Ribka Yusuf Wijaya, Shelvia Hendoro, dan satu orang lagi yang saya tidak tahu namanya (lihat foto di atas).

Lagu demi lagu pun selesai. Semua lagu telah selesai dinyanyikan. Namun, karena ada kesalahan, maka lagu 'Above All Things' harus diulang. Konser ini merupakan konser live recording dengan lagu yang harus diulang terbanyak yang pernah saya ikuti. Tentu saja, saya hanya pernah mengikuti dua konser live recording sebelum konser yang ini. :D

Adapun selain lagu 'Above All Things,' ada satu lagu lagi yang harus diulang. Kali ini lagu yang diulang adalah lagu praise, judulnya, 'Kau Terhebat.' Salah satu lagu yang paling saya suka juga. yah, kurang lebih bisa disetarakan dengan lagu, 'Bersorak-sorai' dari TWGTG. Sesudah lagu itu, panitia kembali naik ke panggung dan mengabarkan pada Kenny Goh bahwa ada satu lagu lagi yang harus diulang. Namun karena kesalahan teknis, akhirnya lagu tersebut tidak dimulai-mulai. Pun Worship Leader (saya lupa waktu itu yang jadi Worship Leader Shelvia Hendoro atau Ribka) sudah kehabisan kata-kata, maka kami menyanyikan lagu, 'Allah Perkasa'. Dan setelah menyanyikan lagu tersebut, lagu yang tadinya harus diulang entah mengapa tidak jadi diulang.

Hadirin pun meminta encore (buat yang nggak tau encore, itu loh, kalo habis konser khan suka ada yang teriak-teriak, "lagi, lagi," atau, "we want more! We want more!"), namun pihak produser tidak mengijinkan. Akhirnya lampu panggung dimatikan, dan musik kembali dipasang, sebagai tanda konser itu telah selesai.

Bagian IV: Pascakonser


Panggung setelah konser selesai.


Saya mengira, seperti biasa, setelah konser artis akan 'disembunyikan' di belakang panggung. Namun karena lebih ke acara kekeluargaan, para performer pun turun dari panggung, dan melakukan meet and greet. Foto-foto pun terjadi.

Suasana sehabis konser mirip dengan suasana sehabis kebaktian biasa. Para jemaat ada yang tidak buru-buru pulang, namun beramah tamah dengan teman atau dengan performer. Begitulah, betul-betul seperti sehabis kebaktian O2 biasa. Para performer turun dari panggung dan hura-hura bersama.


Suasana sehabis konser.

Pertama kali yang saya datangi adalah Kenny Goh, karena dia adalah pria yang paling ramah di O2. Beberapa kali waktu saya datang o2, malah dia yang menyapa saya duluan. :) Makanya saya merasa nyaman di O2.

Saat saya datangi, Kenny Goh sedang melayani permintaan foto dari beberapa orang. Dan ketika selesai, saya datangi, dan dia yang melihat saya langsung memberi friendly hug dan berkata, "the biggest supporter." Wah senangnya dipuji. :D Setelah itu saya foto bareng dia. Saya juga sempat berfoto bareng Anndre Hermanto dan Winny Jessica.


Me + Kenny Goh


Me + Andre hermanto


Me + Winny Jessica.

Sungguh, satu-satunya hal yang bikin saya malas foto-foto adalah bahwa saya datang sendirian. Artinya, jika saya difoto dengan si performer, maka siapa yang memfoto? Kalau pergi bersama teman khan bisa gantian foto.

Sebelum pulang, saya sempat melihat CD 'All Things New International Version', yang berisi lagu-lagu dari album 'All Things New' dalam Bahasa Inggris semua.

Bagian V: Pulang

Kelihatannya bagian ini sudah tidak seru, maka akan saya ceritakan dengan singkat saja.

Saya pikir sudah pukul 10 malam, karena di tiket ditulis acara dari jam 7 sampai jam 10, dan produser sudah tidak memberikan kesempatan encore karena waktu sudah habis. Namun ternyata masih jam setengah sepuluh kurang. Akhirnya saya seperti biasa naik busway dari halte Bundaran HI, kemudian transit di Harmoni. Ketika di busway dari Bundaran HI, saya tidak mendapat duduk, namun ketika di busway jurusan Kalideres, saya mendapat duduk, sekaligus mengakhiri perjuangan berdiri saya.

Demikianlah, saya turun di halte Grogol, dan kemudian melanjutkan naik 91, sampai di pertigaan Batu Sari. Dari situ saya jalan sampai kost. Sempat juga membeli nasi goreng untuk makan malam. Di tukang nasi goreng itulah saya merangkai kata untuk dijadikan tweet dan status facebook seperti yang tertera di atas.

Demikianlah saya sampai kost sekitar jam setengah 12, dan langsung upload foto, dan memulai tulisan ini. Pun karena internet yang kurang bersahabat, baru sekarang saya dapat menyelesaikan tulisan ini.


Demikianlah cerita perjalanan saya. What a great day! :)

(Mungkin saya memang tidak cocok menulis diari, karena kalau menulis diari, bakal ngalor ngidul dan menjadi panjang sekali. :D )

Wednesday, April 28, 2010

Flashback: Nippon Music

Bingung sebenernya mau ngasih judul apa. Pokoknya ini cerita tentang sejarah saya mengenal beberapa musisi dari Jepang. Sebenarnya nggak begitu penting, tapi mungkin akan menarik untuk disimak. Oke?

1. Depapepe
Lagu pertama yang dikenali: START
Level kesukaan: 3



Pertama kali mengenal Depapepe (atau di harddisk saya bernama D.Pa.P.P.) sewaktu masa-masa SMA. Waktu itu banyak teman-teman yang lagi senang-senangnya belajar gitar. Kemudian muncullah Juldhais Hengkyawan memberikan sejumput lagu-lagu Depapepe via flash disk-nya. Ada pun lagu-lagu itu sebenarnya berasal dari Fransisco Tantri Samara.
Sesuai dengan kebiasaan buruk saya waktu itu, saya sering preventif terhadap hal-hal baru, dan enggan mendengarkannya. Namun lama kelamaan saya dengarkan, dan saya pakai untuk membuat iklan retreat remaja MDC Bogor, dijajarkan dengan lagu "Lift Your Name Up" dari Planetshakers.
Sungguh pembuatan iklan itu adalah project pertama saya dalam mengedit video.

Kemudian lagu Depapepe saya gunakan lagi untuk backsong drama natal, karena lagu-lagunya hanya instrumen dan bervariasi sehingga tidak membosankan.

Salah satu hal yang mendukung saya dalam menyukai Depapepe adalah kekasih saya (sekarang mantan) menyukainya juga. ;)



2. Do as Infinity
Lagu pertama yang dikenali: Fukai mori
Level kesukaan: 3



Pertama kali saya mengenal do as infinity adalah karena entah mengapa, sewaktu kelas 3 SMP, saya ikut teracuni oleh Japan-addict, walau saya tidak terlalu terlibat dengan Jepang di kemudian harinya. Waktu itu saya masih sangat norak dan masih belum terlalu kenal dengan internet, dan saya senang sekali waktu melihat ada MP3 soundtrack anime di tukang MP3 bajakan. Di dalamnya terdapat lagu "Fukai Mori", dan begitu saya dengarkan, saya langsung suka. XD
Kemudian ketika saya dibelikan PC, saya pun mulai mengoleksi lagu-lagu Jepang. Suatu hari ada hard disk sepupu saya di rumah, dan saya menemukan lumayan banyak lagu Jepang di situ, walau tidak tersortir dengan baik. Tanpa ragu saya copy. Di situ terdapat beberapa lagi DAI yang lainnya sehingga saya mengenal DAI.


3. Dragon Ash
Lagu pertama yang dikenali: Shizukana hibi no kaidan wo
Level kesukaan: 2



Pertama kali saya mengenal Dragon Ash pun karena lagu "Shizukana hibi no kaidan wo" mirip dengan lagi "ALIVE" dari Raiko (well, seenggaknya menurut saya waktu itu.). Adapun saya mendapatkan lagu itu dari hard disk sepupu saya itu (saat itu, lagu itu judulnya "Shizukana hibi" saja, karena file name kalo dari sumber yang jelek memang suka terpotong..)
Tidak ada yang terlalu spesial untuk saat ini, karena walaupun saya sudah memiliki discography dari Dragon Ash, tapi jarang saya dengarkan. Jadi untuk saat ini saya belum terlalu kenal dengan Dragon Ash.. ;p


4. FLOW
Lagu pertama yang dikenali: GO!!!
Level kesukaan: 3



Pertama kali saya mendengar lagu FLOW adalah dari soundtrack Naruto. Pada awalnya saya merasa biasa aja ke FLOW ini. Lama-kelamaan, setelah kuliah, saya mengetahui bahwa genre musik favorit saya adalah Pop-Punk, dan FLOW adalah band beraliran Pop-Punk juga. Jadi saya mengunduh seluruh discography-nya.


5. m-flo
Lagu pertama yang dikenali: The way we were
Level kesukaan: 5



Sebenarnya, saya ingin menulis m-flo di akhir-akhir, karena pengalaman mengenal m-flo adalah yang paling panjang. Namun karena ada beberapa musisi yang sejarahnya tersangkut paut dengan m-flo, maka saya akan menempatkan m-flo di posisi ini.
Pertama, saya mendapatkan lagu "The way we were" dari hard disk sepupu saya itu. Sungguh, lagu itu adalah satu-satunya lagu m-flo yang ada di situ.
Pertama kali saya kira m-flo beranggotakan satu penyanyi wanita dan satu rapper pria. Pun saya kira yang lebih menonjol adalah wanitanya, karena di lagu itu, si wanita mendominasi lagu itu, dan hanya ada satu sesi rap.
Pernah suatu saya ribut dengan kekasih saya (sekarang mantan), saya mendengarkan lagu itu dan menulis tentang suatu coretan, dan keesokan harinya saya langsung niat baikan. :)
Pernah suatu hari ketika makan-makan di Polaris sehabis kunjungan dengan anggota KESAN, secara kebetulan lagu "The way we were" diputar di situ. Tapi lagu "The way we were" yang diputar adalah versi jadulnya. Dan Tante Melani Santosa, pemimpin KESAN, mengenali lagu itu dan mengatakan bahwa lagu itu adalah lagu jadul. Dari situ saya tahu bahwa ternyata lagu yang dibawakan m-flo itu adalah lagu remake.
Lumayan jauh sesudah itu, saat patah hati (bukan dengan wanita yang saya sebut sebelumnya), saya secara iseng-iseng membuat on-air-on-air-an. Maksudnya adalah saya merekam sendiri suara saya, seakan-akan saya sedang siaran radio, dan membuatnya menjadi CD dan saya berikan kepada wanita yang buat saya patah hati itu. Salah satu lagu di dalamnya adalah "The way we were" dari m-flo sebagai penyampaian perasaan saya bahwa saya ingin kembali ke masa-masa bahagia bersamanya dulu.
Suatu hari, karena suatu alasan, saya menghapus seluruh lagu Jepang dari hard disk saya. Semua lagu, termasuk lagu tersebut pun hilang. Data rekaman on-air-on-air-an pun ikut terhapus.
Sialnya, musisi-musisi seperti Judy and Mary, DAI, dan lain-lain bisa saya ingat, sehingga pada nantinya ketika sudah di Jakarta, saya bisa mengunduh kembali semua lagunya. Namun tidak dengan m-flo. Saya betul-betul lupa dengan m-flo. Yang saya ingat hanya judul lagunya "The way we were".
Dengan bermodal torrent, saya mencoba mencari lagu "The way we were" dan mengunduh beberapa versi lagunya. Pada saat itu saya memang hanya ingin mendapatkan lagu itu saja. Ada versi yang mirip dengan versi m-flo, namun tidak sesuai dengan yang ada di ingatan saya. Di ingatan saya, rap-nya bersuara pria, namun di versi yang saya dapatkan, rap-nya bersuara wanita.
Kemudian suatu hari saya membongkar-bongkar catatan lama saya untuk mengenang masa-masa lalu (kebiasaan kalau di rumah), dan tanpa sengaja saya menemukan script on-air-on-air-an saya yang ditulis dengan tulisan tangan. Memang, untuk menghindari kesalahan take, saya menulis kata-kata yang ingin saya katakan dengan tulisan tangan di bagian belakang buku.
Di tulisan itu ada tertulis, "itu dia lagu The Way We Were dari m-flo," sehingga saya pun mengingat kembali nama musisi yang membawakan lagu tersebut.
Namun kesulitan belum berhenti sampai di situ. Pada saat itu saya hanya mengandalkan torrent untuk mendownload, dan tidak ada lagu m-flo sama sekali. Mencari via google pun sulit, karena saat itu sungguh saya masih bodoh dalam berinternet.
Akhirnya setelah sekian lama, saya menanyakan pada banyak orang tentang di mana bisa download lagu m-flo.
Setelah banyak bertanya, adik saya di keluarga cemara TkaTki.net, Rinei Martiani memberitahukan suatu blog berisi lagu-lagu Jepang yang bisa di-download, Japanese Music Dream, yang kemudian akan menjadi base camp saya dalam mendownload lagu-lagu Jepang (walau memang tidak semua artis ada). Dan ternyata di situ ada discography dari m-flo. Demikianlah, hingga sekarang, m-flo adalah musisi Jepang yang paling saya sukai.. :)

Lalu saya pelajari tentang m-flo dari wiki. Ternyata m-flo (saat ini) hanya beranggotakan dua orang, yaitu DJ Taku (DJ) dan VERBAL (emcee / rapper). Lagu "The way we were" pun ternyata loves (loves adalah pengganti kata feat. di dunia m-flo) Ceybil J. Jadi penyanyi wanita yang saya kira anggota utama m-flo ternyata malah hanya additional.
Dulu m-flo beranggotakan tiga orang, orang ketiga adalah LISA (vocalist, emcee / rapper). Namun sekarang LISA sudah bersolo karir dan meninggalkan m-flo.
Entah mengapa VERBAL tidak mau menyanyi (mungkin memang tidak bisa bernyanyi. :p ). Sehingga sejak saat LISA keluar, m-flo selalu loves someone (sekali lagi, loves itu maksudnya feat.). Biasanya seseorang yang di-loves oleh m-flo menjadi vokalis mereka, dan beberapa jadi rapper juga. Tapi VERBAL memang tidak pernah bernyanyi, hanya emcee /rap.
Sungguh menakjubkan, musisi yang selalu feat. seseorang dapat bertahan dan eksis hingga saat ini.
Salah satu keunikannya, VERBAL selalu menggunakan kacamata hitam yang menutupi matanya. Hanya pada performance-performance awal dia menggunakan kacamata yang agak transparan sehingga kita dapat melihat matanya, dan itu juga hanya beberapa. Mungkin ini memang ciri khan VERBAL.


6. MONKEY MAJIK
Lagu pertama yang dikenali: Picture perfect
Level kesukaan: 5



MONKEY MAJIK adalah band yang beranggotakan empat orang, dua orang Jepang dan dua orang Kanada.
Sesudah masuk kuliah, sekitar semester 3, saya sedang senang-senangnya mendownload PV (Promotional Video). Kemudian saya mencari PV dari lagu m-flo loves MONKEY MAJIK yang berjudul "Picture perfect love". Namun pada kenyataannya yang ada adalah PV dari lagu MONKEY MAJIK + m-flo (+ adalah pengganti feat. di dunia MONKEY MAJIK) yang berjudul "Picture perfect". Karena waktu itu saya tidak tahu perbedaannya, jadi saya kira ya sama saja. PV-nya menarik, keren.
Setelah itu waktu jalan-jalan dengan teman-teman kuliah saya ke f(x), teman saya Chiedryan Dennisleo memasang lagu "Aishiteru" dari MONKEY MAJIK juga. Demikianlah saya menjadi makin tertarik untuk mengunduh discography dari MONKEY MAJIK.
Dan setelah saya tahu, ternyata "Picture perfect" dan "Picture perfect love" adalah lagu yang berbeda. Perbedaannya terletak di bagian rap-nya, lirik rap-nya ada yang berbeda. Selain itu perbedaan yang lain adalah "Picture perfect love" lebih lambat temponya dan lebih ke arah techno.
Demikianlah, MONKEY MAJIK menjadi band pria Jepang favorit saya.


7. HALCALI
Lagu yang pertama kali dikenali: Baby Blue!
Level kesukaan: 5



HALCALI diambil dari nama personilnya, HALCA (Haruka) dan YUCALI (Yukari).
Setelah saya mempunyai discography m-flo, dan pada waktu saya belum mengenal m-flo dengan baik, saya mengira lagu "Baby Blue!" sebagai lagu m-flo, karena lagu ini terdapat di album m-flo yang berjudul "m-flo inside".
Seringkali waktu saya auto-tag lagu ini dengan WinAmp, artis yang diidentifikasi adalah HALCALI. Saya sangka itu adalah kesalahan teknis, karena lagu tersebut terdapat di album m-flo, maka saya pikir itu ya lagunya m-flo.
Namun lambat laun saya mengetahui bahwa album "m-flo inside" adalah sebuah album yang berisi karya cipta dari m-flo. Lagu "baby Blue!" ada di album tersebut karena pembuat lagu tersebut memang VERBAL dari m-flo, namun tetap yang membawakannya adalah HALCALI.
Yang membuat saya suka dari lagu itu adalah mereka bernyanyi gantian di left dan right, sehingga mudah untuk mendeteksi jika ada salah satu speaker yang mati.
Kemudian saya meihat discography-nya di Japanese Music Dream, namun karena album terbarunya waktu itu adalah "Re:Yasashi Kimochi", saya kira HALCALI beranggotakan tante-tante yang sok gaul. :p
Kemudian saya lihat dari sugestion di Facebook ada page HALCALI dan Chiedryan Dennisleo adalah penggemarnya. Salah satu faktor yang mendorong saya untuk mengunduh discography mereka adalah perkataan Fransisco Tantri Samara yang mengatakan bahwa HALCALI itu anggotanya cantik-cantik, dan ternyata benar.. :p


8. Dream Comes True
Lagu pertama yang dikenali: The Monster is Coming
Tingkat kesukaan: 4



Sewaktu SMP, saya pernah membeli majalah GameStation yang memberikan bonus CD game DanceDanceRevolution versi Dream Comes True yang berisi lagu-lagu DCT. CD itu adalah awal perjalanan saya bermain DDR dan mengenal DCT.
Pun setelah itu saya sudah melupakan perihal DCT. Kemudian ketika sudah di Jakarta, dan masih bermodal torrent saja, saya kembali ingat DCT dan berusaha mendapatkan discography-nya, dan sampai saat ini saya belum punya.
Sampai saat ini saya hanya punya satu album dan dua single. Bahkan lagu-lagu yang ada di CD yang waktu itu saya dapatkan belum saya punya. DLagu "The Monster is Coming" juga saya belum punya. Kalau ada yang tahu di mana bisa download discography DCT, tolong beri tahu ya. ;)


Sekian dulu untuk saat ini.. :)

More to come
Ore Ska band
Perfume
RSP
SCANDAL
Judy and Mary
school food punishment
SEAMO
Heartdales
Ikimonogakari
L'Arc~en~CieL
LISA
Stereopony
TERIYAKI BOYZ
Ulfuls
Yui Makino


Eh? Apa betul saya bisa nulis sebanyak itu?
Liat nanti sajalah.. -3-

Friday, April 2, 2010

Orang Indonesia tukang ngaret?!

Entah udah image internasional atau belum, tapi banyak banget orang nganggep orang Indonesia tuh tukang ngaret. Kadang kita kesel banget sama orang yang ngaret. Udah nungguin lama-lama eh nggak tepat waktu.

Tapi kenyataannya terkadang malah kita sendiri yang "mengharapkan" orang Indonesia jadi pada ngaret. Contohnya, kalo acaranya sebenernya mulai jam 11, kita seringkali bilang, "acaranya jem 10." Coba bayangin kalo ada orang yang disiplin, dateng bener-bener jam 10 dan cengo sendirian. Lama-lama kalo digituin terus, si disiplin pun bakal jadi bete, dan lama-lama memutuskan buat ngaret juga.

Secara gax langsung pun dengan begitu kita berpikir, "saya nggak mengharapkan kamu datang jam 10 (tepat waktu menurut waktu yang diumumkan), karena sebenarnya acaranya pun jam 11 (telat menurut waktu yang diumumkan)."
Dengan kata lain, kita berpikir, "saya nggak mengharapkan kamu datang tepat waktu, karena sebenarnya acaranya pun telat."

Coba kalo misalkan berangkat jam 10, kita bilangnya, "berangkat jam 10," dan bener-bener dilaksanakan. Si ngaret yang dateng ngaret pun akhirnya ketinggalan, dan kalo digituin berkali-kali, lama-lama si ngaret ini pasti jadi disiplin, daripada ditinggalin melulu.

Waktu itu saya disuruh pelayanan pagi, lalu karena saya nggak begitu tau jadwal ibadah pagi, saya tanya teman saya. Lantas teman saya menjawab jam 6 pagi.

Lalu pada hari Minggunya saya benar-benar datang jam 6 kurang, dan hupla baru ada satu fulltimer yang udah siap sedia di ruang kebaktian.
Saya pun sadar kalo hal seperti itu saya nggak boleh terlambat. Jadi kalo ibadah mulai jam 6, mana mungkin saya datang jam 6 lewat?

Ada pun yang saya sebut sebagai 'mental penumpang kereta'. Penumpang kereta, kalo jadwal kereta jam 17.38, mereka akan datang sebelum jam 17.38 walaupun memang ada kemungkinan kereta datang terlambat. Tapi daripada mengharapkan kereta datang terlambat, lebih baik datang lebih awal. (Terlebih lagi kalo datang awal, ada kemungkinan dapat tempat duduk.. :p )

Oke, saya akui, saya pun masih sering datang terlambat. Tapi nggak pernah sekalipun telat karena memang niat telat. Dalam benak saya, saya lebih suka datang awal daripada terlambat. Tapi ya, well, karena satu n banyak hal, akhirnya saya suka telat juga. Tapi bener deh, nggak pernah satu kalipun sengaja ditelat-telatin. Kalo udah telat pun damai sejahtera dalam hati saya udah ilang, ada rasa nggak enak.

Saya pun mau belajar buat memiliki 'mental penumpang kereta' itu.

Kesimpulannya, terkadang kita 'mengakali' orang-orang ngaret supaya datang tepat waktu dengan cara mengumumkan waktu mulai lebih awal, tapi secara nggak sadar, kita sedang mempertahankan image orang Indonesia tukang ngaret itu.